PERJALANAN
Hari ini,
tanggal 27 Maret 2024 sekitar pukul 20:00 waktu Indonesia barat, aku duduk
sendiri didepan meja kerjaku, ditemani kopi saceth yang biasa kubeli diwarung,
plus juga ditemani lagu-lagu dari Sheila on 7 yang bagus-bagus.
Sebenarnya
tidak ada yang berbeda, malam-malam sebelum ini pun meja ini selalu menjadi
tempat yang nyaman untukku mengerjakan apa yang seharusnya aku kerjakan.
Membuat laporan harian, mingguan, membuat sketch gambar pekerjaan, membuat
perhitungan rencana anggaran biaya perkerjaan dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pekerjaanku.
Tapi, entah
kenapa. Malam ini kepalaku rasanya penuh sekali, hatikku mulai cemas.
Tiba-tiba
aku menemukan kesunyian dalam berisiknya pinggir jalan raya karacak, ciledug,
garut kota.
Suara
bising kenalpot motor dan mobil yang biasanya sedikit menggangguku dalam
konsentrasi bekerja, sekarang tidak terdengar. Kemana mereka? Suara ketukan
mangkuk kang baso yang biasanya setiap 10 menit sekali pun tidak terdengar,
kemana mereka?
Atau
mungkin mereka sengaja menciptakan suasana sunyi supaya aku bisa menulis apa
yang membuat hatiku cemas wkwkwk
aku mulai
dengan sedikit perkenalan. Namaku Ucup. Yaps Ucup Saripudin. Aku adalah seorang
aa aa biasa saja, umurku 29 tahun, aku bekerja sebagai konsultan kontruksi
disalah satu dinas kabupaten garut, menikah dan telah mempunyai satu anak.
Tulisan
yang akan aku buat ini adalah yang sebenar-benarnya Tengah aku rasakan, dengan
tidak ada latar belakang sebagai penulis professional, kukira akan banyak
sekali kata atau kalimat yang mungkin tidak pada tempatnya atau bahkan ngawur
sengawur-ngawurnya.
Tapi,
gpplah, toh tulisan ini bukan untuk mendapat penilaian.
Anak
Semenjak
anakku lahir, dalam situasi apapun, wajahnya, tingkahnya, tangisanya, selalu
ada dikepalaku. Anak laki-laki yang kuberi nama Arshaka, anak laki-laki yang
jika ku mampu, akan kuberikan apapun yang dia butuhkan bahkan Ketika dia
meminta dunia beserta isinya. Ya, itulah faktanya, anakku adalah segalanya
bagiku.
Aku sedang
dalam proses untuk selalu menjadi yang pertama untuknya, aku ingin menjadi
orang pertama yang membantunya Ketika berada disitasi sulit, aku ingin yang
menjadi orang pertama yang menjaganya.
Perjalananku
Bersama anakku akan sangat Panjang, dan aku benar-benar sangat siap.
Hanya satu
yang aku cemaskan tentangnya, aku cemas dimasa depan nanti dia tumbuh menjadi
laki-laki yang lemah. Itu saja.
Karena pada
kenyataanya, dunia benar-benar berat. Maksudku, Ketika seorang laki-laki telah
sampai didunia, ia harus sangat siap untuk kondisi apapun bahkan Ketika dia
sendirian.
Sedikit
demi sedikit, aku sudah mempersiapkan semuanya, agar dia kelak tidak akan
merasa sendirian. Asuransi Pendidikan, Kesehatan dan lainya. Berat memang, tapi
itu adalah bagian dari bentuk tanggung jawabku kepadanya.
Dia akan
selalu menjadi alasan kuatnya aku menjalani semuanya. Bahagialah Nak.
Rumah tangga
Tahapan
dalam hidup yang sedang aku jalani, berumah tangga. Subuah situasi yang harus
dijalani sebagai sebuah perjalanan seorang manusia.
Lanjutt
Part 2 wkwk ngantuuk euy kopiku sudah habis.
Komentar
Posting Komentar